Senin, 25 Mei 2020

Rindu


Rindu
(M)
Hai….
Kamu…
Aku rindu…
Aku rindu senyum mu… yang sekarang ini bukan lagi milikku
Mungkin kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan
Karena aku tahu , rasa itu tidak pernah ada untukku, sedikit pun
Sebab , sejauh ini hanya aku saja yang berjuang
Hanya aku saja yang merasakan jatuh cinta ini , sementara kamu tidak

Aku tahu… hanya aku saja yang rindu jika kita tak bersama
Hanya aku yang merasa kurang ketika kita jauh….
Tapi apa kamu tau….
Memandang senyummu membuatku bahagia
Aku ingin ini cepat berlalu
Sungguh…
Aku rindu…
Aku rindu semua hal tentang kamu
Aku rindu semua hal tentang kita

~R’sa

Untuk kalian anak rantau


Kehilangan Makna Rumah

Lebaran kali ini berbeda ya…
Mungkin ini pertama kali nya , lebaran tanpa keluarga.
Menikmati suara takbir sendirian di tanah rantau
Kesepian di kamar yang sempit.
Jika boleh memilih , tak seorangpun ingin jauh dari keluarga
Bercengkrama dengan ayah, ibu, kaka dan adik.

Jangan mudik…jangan egois… bukan kamu saja yang rindu.
Tolong dijaga , agar semua bisa kembali seperti semula.
Kami anak rantau yang kehilangan haknya.
Lebaran adalan moment terindah bagi kami anak rantau.
Tapi saat ini kami sedang kehilangan arti rumah
Kami sudah merelakan untuk tidak pulang ,
Padahal lebaran adalah moment terpenting bagi kami,
Karena belum tentu tahun depan akan bertemu lagi.

Yang punya rindu bukan kamu saja,
Kami juga rindu
Rindu pulang ke kampung halaman saat lebaran
Rindu sungkeman dengan orang tua
Rindu kue lebaran ibu
Rindu masakan lebaran ibu
Rindu pertanyaan “Kapan Nikah” dari om dan tante,
Pertanyaan yang dulu selalu dihindari , kini merindukannya.
Tahun ini banyak pelajaran yang bisa di petik ya…
Tahun ini mengajarkan bahwa waktu itu berharga
Tuhan ingin kita menghargai waktu yang di berikanNya

Tolong dijaga ya , yang punya rindu bukan kamu saja.
Entah sampai kapan sedih ini akan berujung.

Selamat hari raya idul fitri , mohon maaf lahir dan batin
#Kalian hebat yang memilih untuk tidak mudik

~R'sa

Rabu, 20 Mei 2020

Setia yang Terluka


Setia yang Terluka
Hai… Aku ingin bercerita
Hari hari tanpamu
Dimana aku mengenal apa itu rasa kecewa
Luka yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya
Kini aku merasakannya
Luka yang harus di bayar dengan tetes air mata
Hari demi hari aku lewati bersama mu
Dengan mu ku bercerita tentang Susah… senang… harapan… impian… tawa dan air mata
Tidak pernah sekalipun kepada mu aku menaruh curiga
Bukankah sudah seharusnya cinta itu seperti itu , iya kan ?
Tumbuh dengan rasa percaya , jauh dari kata curiga
Sampai suatu hari aku mendengar sesuatu yang benar-benar melukai hati
Sesuatu yang mematahkan segala harapan
Kamu tahu ? ketika kau berkata ingin pisah , ketika kau berkata sudah ada yang lain.
Kesetiaanku yang kau lukai
Kamu pergi begitu saja
Dan, ketika akhirnya aku menemukan
Kamu telah bahagia dengan seseorang yang lain
Sungguh.. jangan bertanya perihal luka hati kepada ku
Sungguh…jangan bertanya apakah aku baik baik saja.
Yang membuat sakit
Kamu yang dengan mudah jatuh cinta dengan yang lain
Kamu yang dengan mudah melupakan kenangan yang kita lalui
~R’sa

Rabu, 13 Mei 2020

Patah


Patah

Untukmu…  dengarkanlah….dan rasakanlah….
Aku yang sedang hancur karena sudah terlalu percaya
Aku yang juga sedang patah karena memilih orang yang salah
Aku yang sedang terkubur dalam hati seseorang yang ku sayangi dengan niat untuk bisa ku mengerti
Aku yang sedang memutuskan untuk berjuang sendiri
dan aku juga yang memutuskan berjuang untuk orang yang akhirnya memperjuangkan orang lain
kini
aku  hancur , lebur ketika aku dikhianati
aku  tertusuk serpihan hati ini
aku terjatuh berkali kali karena memberi mu kesempatan
aku ditinggalkan karena menunggu dan aku juga  dihakimi karena memilihmu
kini
aku malah ditinggal pergi karena tak cukup memberi
padahal waktu itu… kamu  pernah menyuruh aku menunggu (dan sampai akhirnya sekarang kau yang pergi)
aku pernah seperti itu
sehancur itu aku tetap berjuang dan bangkit hingga akhirnya dihancurkan kembali
Aku lelah…
Aku ingin tidur diatas mu
Karena bagiku kamu itu adalah mimpi
aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku sedang sehancur itu
aku tak peduli diperlakukan seperti itu
namun selama kau masih bersamaku maukah kau berada di sampingku lebih lama?
Seperti yang kau tau , obat luka hati ini hanya kehadiranmu yang mampu menyembuhkannya

Dari sekeping hati yang sedang patah
~R’sa

Perihal Dia


Perihal Dia

Dia yang datang dalam hidupmu
Yang menawarkan semua yang tak ada dalam diriku
Kamu bilang biasa saja
Yaa…Awalnya , mungkin kamu biasa saja
Tidak mempersilahkan dia masuk kedalam hidupmu
Tapi.. kini kamu akhirnya membuka hati
Membiarkan dia masuk untuk menggantikanku
Ya. . . .
Itu adalah hakmu , tapi inget kamu disini masih punya aku. Harusnya.

Aku tidak marah hanya saja Aku menyesalkan begitu mudah kamu melupakan
Kamu yang lebih memilih orang baru , yang baru saja hadir dalam dirimu
Yang belum kamu kenal sepenuhnya
Yang kamu anggap lebih segalanya daripada aku
Padahal...
Sebelumnya kamu yang meminta untuk tidak saling mengkhianati
Namun akhirnya kau sendiri yang melakukan peran itu

Aku patah
Aku bingung kenapa hati sulit banget diajak kompromi
Sudah tau sakit tapi rela jatuh berkali kali
Kamu benar seharusnya aku baik baik saja tidak perlu repot untuk patah hati berulang kali

Dari Sekeping hati yang sedang terluka
~R’sa

Minggu, 10 Mei 2020

Cinta, Rindu dan Kehilangan


Prolog
Peristiwa itu… terjadi 2018

Aku ingat saat itu aku berusia 21 tahun. Aku merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Jatuh cinta pada pria yang berbeda keyakinan. Pria yang satu kelas dan satu kampus. Hari hariku sangat bahagia saat itu dipenuhi senyum dan rasa senang, percaya pada semua hal hal manis tentang cinta yang dia katakan. Perasaan yang tak bisa ku gambarkan dan ku tuliskan.

          Namun, aku tidak selalu merasa bahagia di hari-hari itu. Aku merasakan rasa takut yang berlebihan. Tak lain adalah rasa takut akan kehilangan dia, seseorang yang selalu aku banggakan. Terlebih lagi, umurku sudah menyentuh kepala dua. Satu tahun lebih berlalu, usiaku semakin bertambah.

          Menyentuh angka 23, dan apa yang aku takutkan terjadi juga, hari itu tepat 03 April 2020. Tanpa sebuah permasalahan aku tiba-tiba di putuskan begitu saja, padahal tepat 02 April 2020 kami masih jalan bersama. Namun, hari itu dimana aku harus kehilangan dia, dengan alasan orang ketiga. Orang yang aku percaya dan yakini selama ini ternyata mengkhianati ku juga.

          Masa laluku, telah berlalu, usiaku terus bertambah. Namun aku lebih memilih untuk tetap menunggunya dengan alasan sudah terlanjur sayang. Meskipun menunggunya akan terasa sia-sia karena dia sudah memiliki perempuan lain. Tapi tidak apa-apa, setidaknya aku belajar cara bersabar dan mengikhlaskan seseorang yang begitu aku banggakan.




Selamat Ulang Tahun
21 Desember 2018

Aku yang menunggu pukul 0.00 tiba.
Agar bisa mengucapkan selamat ulang tahun ke pria terkasih.
Aku menyibukkan diri agar tetap terjaga. Aku yang melihat lihat kado yang akan aku berikan.
Aku menyiapkan hadiah untuknya. Sesuatu yang aku pikir dia tidak memiliki banyak di rumah.
By the way, ini pertama kali aku ngasih sesuatu ke cowok.
Semakin mendekati pukul 0.00 , aku gelisah. Entahlah.
Mungkin karena memang ini pertama kalinya aku mengucakan selamat ulang tahun ke seseorang yang aku cintai dan pertama kalinya aku merayakan ulang tahunnya.
Terlebih, hubungan ku sama dia bisa di bilang Long Distance Relationship. LDR dari Bekasi – Cilengsi. Hehe

Aku melihat jam.
Waktu menunjukkan pukul 23.50. Jantungku berdegup semakin kencang. Karena aku akan mengatakan sesuatu yang romantis untuk pertama kalinya dalam hidupku.

00.00….. yheaaaa!!!
Waktunya tiba. Aku meraih handphone ku. Aku cari kontaknya.
“Sayang        
Aku mengechatnya…


Happy birthday to my special man !
Semoga tambah dewasa yaa, tambah yang baik-baiknya,
Semoga apa yang disemogakan menjadi kenyataan.
Aamiin… aku seneng punya kamu…..
Semoga kamu hidup lama !
Love you… JBU.

Senang sekali rasanya, walaupun harus deg degan tidak karuan.
Akhirnya aku tidur….

Sebelum tidur aku berdoa,

“Tuhan dia adalah pria terbaik yang pernah aku cintai. Kumohon jaga dia dimana pun berada. Jaga hatinya untukku saja. Aamiin.”
“Semoga aku selalu bisa merayakan ulang tahunmu, bersamamu,” ucapku dalam hati.

Kamu
Nama yang selalu kusebut disetiap 1/3 malam ku…
Dengan harap kita bisa dipertemukan dengan aamiin yang sama.
Aku pernah denger Kata seseorang bahwa
Tanda cinta paling dalam adalah saat kamu mendoakannya diam-diam  (…tapi disitulah tantangannya. Membuktikan ketulusan ditengah situasi yang sulit. Disitulah konsistensi teruji, tapi disitu juga integritas terbukti)





Sifat Yang Hampir Sama

Ternyata benar.
Cinta bisa tumbuh dari sesuatu yang memiliki kesamaan.
Ketika bersamanya, aku bahagia. Aku seakan memiliki dunia yang begitu menyenangkan.

Selalu ada sesuatu yang menarik untuk di bicarakan.

Berdebat, belajar bersama…. Ah ini sangat membahagiakan !

Mungkin, tidak semua orang memiliki hubungan seperti aku.

Terlepas dari pertanyaan teman teman , apakah aku percaya dengan apa yang dia katakan?
Aku selalu tetap percaya dan menjaganya dengan baik-baik, meskipun akhirnya aku di khianati juga.

Mencintai seseorang itu pilihan, bukan ?

Jadi aku lebih mendengarkan kata hati, bukan kata orang orang.





Pertama Kenal

Dua tahun yang lalu, awal aku kenal dengannya tepatnya Maret 2018.

Katanya jatuh cintalah pada orang yang pernah patah hati,
Karena dia akan lebih tahu arti menghargai dan berjuang

Pertemuanku dengannya, terjadi di lobby kampus.
Ketika dia sedang duduk sendiri , dan akupun menghampirinya
Karena aku berpikir satu kelas jadi setidaknya tidak masalah meskipun tidak saling kenal.

Lalu, pelan pelan semesta memberi jalan.
Malam itu, aku masih ingat benar.
Aku bertanya perihal cara mewarnai Velg sepeda motor, dan dia pun merespon dengan baik.
Setelahnya aku sering berhubungan lewat chat.
Dia yang selalu perhatian dan baik kepada ku , membuat ku terjatuh dan terbuai ke dalamnya.
Jauh jatuh kedalam untuk pertama kalinya.
Sejak perkenalan itu, aku percaya bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama itu nyata.

Semakin hari semakin dekat dan semakin intens hubungan kami, aku tau semua cerita tentang kehidupannya.
Itulah yang membuatku makin jatuh cinta dengan dia. Dan membuat ku yakin bahwa dia tidak akan menyakiti apalagi mengkhianatiku.
Namun, segalanya tidak sesuai dugaanku.




Aku, Kamu dan Kenangan

Saat memikirkannya, aku teringat senyuman nya.
Dia, masih orang yang sama.
Sampai hari ini, 365 hari tahun kedua , dia masih tetap sama di mataku.
Kehangatan dan perhatiannya yang selalu membuatku merasa bahagia.

Aku mencintainya.
Semakin hari, aku semakin jatuh cinta kepadanya.

Namun kini, aku hanya orang asing yang pernah datang di satu ingatan.
Dia yang sudah terlalu dalam di hatiku.
Dan aku yang masih terjebak didalam kenangan itu.

Hebat ya….
Udah disakitin, udah ditinggalin
tapi masih aja mau menunggu
dengan alasan udah terlanjur sayang
Hati ini kok kuat banget sih…

Egonya.
Sudah menghanguskan hari hari bahagia yang pernah di lewati

Dalam relung hatiku, ingin rasanya aku memperbaiki kembali apa yang mampu menyatukan kembali…




Waktu Yang Telah Habis

Satu tahun yang lalu, kepadaku dia pernah berjanji.
Aku ingat benar, bagaimana cara dia untuk meyakinkan raguku.
“temani aku sampai wisuda nanti, ku mohon”
Dulu aku pikir, itu ucapan tulus dari hatinya.
Namun, aku salah.
Itu adalah pengkhianatannya.
Dan setelah 1 tahun berlalu, kini dia mengingkari janjinya.
Ya, dia meninggalkanku dan mencampakkan ku begitu saja.

Aku tidak bisa menjelaskan bagaimana kepedihanku saat ini.

Air mata, kecewa, marah, menjauh… ah betapa semua aku rasakan.

Dia menjadikanku objek pengkhianatannya,
Padahal dulu dia pernah merasakan menjadi objek
Tapi sekarang dia menjadi pemeran itu

Dia. Telah menodai kesetiaanku
Melukaiku…
Dan merendahkanku…





Perempuan Biasa

Aku ini hanya perempuan biasa
Meskipun tak sebaik dan sehebat ibumu
Tapi aku akan berusaha untuk menjadi rumahmu ketika pulang nanti
Menjadi bahu terkuat untukmu bersandar
Menjadi tempat ternyaman untukmu berkeluh kesah
Dan menjadi perempuan yang kau butuhkan
Bahwa aku sedang berusaha menjadi yang terbaik untukmu…

Maapkan aku, perempuan yang seperti ini
Masih berani mencintaimu dengan sangat berani.

Aku tidak mengerti, mengapa aku bisa sampai sejatuh ini kepadamu.
Sebenernya, aku ingin mengakui.
Jika, boleh kusampaikan.
Aku mencintaimu dengan begitu menyakitkan.
Besarnya rasa ini untukmu
Betapa banyak goresan yang tercipta dari mencintaimu
Banyak luka yang kualami dari mencintaimu
Aku mencintaimu seperti air dan angin
Mengalir meski terhambat
Berhembus walau hati sakit





Aku Dan Cara Mencintaiku

Aku ingin menjelaskan bagaimana caraku mencintaimu.
Cara yang dulu menjadi rahasia aku dan kamu.

Aku yang tidak pernah berani melarangmu ini dan itu.
Aku yang tidak pernah berani mengekangmu.
Meskipun kadang rasa khawatir dan cemburu itu ada.
Namun, aku berpikir. Sebelum mengenal aku , kamu pun dengan duniamu.

365 hari dalam dua tahun, tidak mungkin akan dihadapkan dengan keadaan yang baik baik saja.
Ada waktu kita bertengkar, saling diam dan saling merindukan.

Itulah seharusnya komitmen dalam sebuah hubungan menjadi penting.

Aku hanya berharap, kau tidak meninggalkanku.
Karena perasaan ku tak pernah terpaksa untuk mencintaimu.
Cinta yang tulus itu kuberikan seluruhnya kepadamu.

Mencintaimu adalah rasa sayang dan rasa sakit.
Sebosan dan sejahat apapun kamu, aku akan tetap mencintaimu
dengan tenang.






RINDU

Rindu yang selalu datang

Setiap hari merasa rindu,
aku berdoa.

Aku menemukan wajahnya yang tersenyum kepada ku.
Merasakan rindu dengan cara apa saja, iya kan?

Rindu itu berat, ditambah kini dia sudah dengan perempuan lain.
Maka, aku memilih merayakannya dengan berdoa.


Aku yang selalu rindu senyum nya,
Yang sekarang tak lagi milikku
Aku yang selalu rindu jika kita tak bersama,
Aku yang merasa kurang ketika  jauh.






Ketika Bersama

Meski sedang bersama, bukan berarti tidak rindu.

Meskipun sedang bertemu, rindu itu akan selalu mengganggu.

Walaupun dia ada didekatku, aku tetap merasa rindu.

Kadang aku lebih memilih untuk menulis
Untuk mengungkapkan rasa rinduku.

Memandang senyum nya membuatku bahagia
Aku ingin ini cepat berlalu
Sungguh…
Aku rindu…
Aku rindu semua hal tentang nya
Aku rindu semua hal tentang kita








Dulu Dia Si Pendengar

Rounded Rectangle: Dia : yang selalu ada untukku, yang tak pernah membiarkanku sendiri, yang selalu memelukku disaat senang dan sedih
Rounded Rectangle: Dia : laki-laki yang selalu membuatku merasa takut, takut akan kehilangannya.
Rounded Rectangle: Dia : laki-laki yang keras kepala, yang tak pernah mau mengalah, yang selalu egois dan kadang kejam. Tapi kepadanya aku jatuh cinta berkali-kali.
 











Aku yang selalu ingat , bagaimana rasanya jatuh cinta untuk pertama kalinya kepadanya.
Sudah hampir dua tahun, rasa ini untuknya tak pernah berubah meski dia sudah dengan yang lain
Bahkan aku merasa, semakin dia menyakiti semakin hebat perasaan ini.

Ah…. dia dulu yang selalu membuatku tak merasa sendirian.
Ketika sedang menghadapi masalah seperti ini, membuatku merasa semakin rindu.







Aku Takut

Hai….
Apa kabar?
Aku tahu dia sekarang sudah menjadi masa laluku.
Aku tahu alasan dia meninggalkanku.
Aku tahu siapa yang kini menggantikan ku.
Aku tahu kesibukannya seperti apa
Aku tahu mencintainya masih menjadi kebiasaan sehari-hari ku.

Dan sekarang, aku merasa takut.
Aku takut rindu.
Rindu yang selalu hadir di setiap harinya
Rindu untuk nya
Yang aku tahu, sekarang aku tak bisa lagi meminta waktunya









Yang Tidak Bisa Di Ulang

Aku selalu teringat dia , masa lalu.

Selalu ada perasaan , dimana aku ingin kembali mengulang.

Aku merasa kehilangan

Ketika aku tak bisa lagi meminta waktu nya


Aku menyadari

Aku sedang merindukan sesuatu yang tak bisa ku ambil lagi.


Selalu ada sesuatu yang hanya bisa di kenang
Tanpa bisa di ulang kembali








Mencintai dan Kehilangan

Setiap hari, aku selalu merasa ada sesuatu yang berbeda
Setiap hari, aku selalu merasa ada sesuatu yang hilang,

Hari ini, hari ke-37 aku merayakan kehilangan.
Entah aku harus menamai keadaan ini dengan sebutan apa.
“berat, menyakitkan. Kehilangan yang menyisakan banyak kepedihan”

Aku diterjang kenyataan yang menyakitkan
Ya… kehilangan yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya.
Lagi dan lagi, aku terpuruk.

Aku tidak bisa menahan air mata.
Ya. Aku patah hati.

Dia pergi, meninggalkan janji, harapan, ingatan dan juga kenangan.
 Sangat sulit bagiku untuk berdamai dengan keadaan ini
Keadaan yang mengharuskan ku untuk mengikhlaskan

Entah sampai kapan, aku terbelenggu dalam ingatan yang tak mau ku hapuskan.

Jangan bertanya bagaimana aku terluka.
Aku, yang dipukul oleh pengkhianatan.




Sebuah Usaha

Sangat sulit bagiku untuk membencinya.
Sangat sulit bagiku untuk melupakannya, apalagi mengikhlaskannya.

Kehilangannya, sungguh membuatku hancur.

Aku sudah hampir 2 tahun bersamanya.
Aku sudah paham apa yang menjadi kebiasaannya, itu sudah di luar kepalaku.
Kekurangannya, kelebihannya, sungguh itu semua sudah kuterima.
Aku tahu apa hal-hal yang dia sukai, dan aku tahu apa hal-hal yang tidak dia sukai.
Saat itu, aku merasa sudah menjadi yang terbaik untuknya.
Namun, ternyata tidak.
Baginya, aku bukanlah yang dia inginkan.
Dia masih mencari seseorang yang lebih, lebih, dan lebih dariku.

Di 365 hari lebih di tahun pertama, dia meninggalkanku.
Alasan yang terlalu klise.
Aku masih ingat benar, bagaimana dia dengan teganya berkata seperti itu.

Penjelasanku tak didengar. Aku hanya di pandang sebelah mata.

Ini adalah patah hati pertamaku
Patah hati yang terhebat
Semakin lama, semakin aku menyadarinya.
Perginya dariku, ternyata karena orang ketiga.
Luka seorang perempuan kadang tak bisa dilihat dalam senyumnya,
Lihatlah matanya, maka akan mengerti,
Luka apa yang sedang ditutupi di balik senyumnya.