Sabtu, 19 September 2020

200920;02.44

Terimakasih, untuk segalanya.

Rasanya sudah berkali kali aku katakan, bahwa aku selalu ingin bersamamu. Menjalani hari hari berdua bersama, saling support, saling menjaga.

Kalimat “I love you” yang selalu kamu ucapkan lewat telepon, yang selalu kamu ucapkan setiap bertemu dan selalu kamu kirim lewat chat.

Lantas apa ini? Ketika cinta kita diuji, kesetiaan dan kejujuran, kamu malah tidak perduli. Ketika aku berjuang dan berkorban sendirian demi cinta kita, namun malah ini yang kudapat? Kamu pergi meninggalkanku demi wanita lain, seolah-olah aku tidak pernah ada.

Tak pernahkah terpikirkan apa yang sudah aku lakukan dan korbankan hanya untuk bisa bersamamu?

Baby, apakah ini rasanya menyerah? Apakah ini rasanya putus asa? Apakah ini rasanya sudah bosan?

Aku tak mengerti lagi. Ucapan manis yang kamu utarakan setiap hari, apa kamu pikir itu bisa menggantikan rasa cintaku yang paling besar untuk mu? Aku katakan itu tidak akan pernah.

Tapi tetap saja, hukum alamnya yaitu “sesuatu yang berharga adalah sesuatu yang kita genggam”. Jadi apakah aku ini berharga?

Jika iya, mengapa kamu meninggalkanku.

Seberapa pentingnya kah aku menurutmu?  Apakah aku ini seperti kucing peliharaanmu itu. Kucing yang kamu pelihara hanya karena ingin saja.

Satu lagi.

Pernahkah kamu memikirkan perasaanku ketika kamu menyebut orang-orang yang pernah mengisi hatimu, orang-orang yang menjadi tipe mu.

Aku tak mau mendengarnya, tentu saja.

Aku selalu menghabiskan waktu untuk berpikir, mengapa orang orang itu bukan aku? Mengapa aku harus dikalahkan dengan keadaan? Mengapa aku yang harus selalu mengerti kamu?

Baby, aku curahkan kekesalan ini kedalam tulisanku, karena dengan menulis aku bisa menampar seseorang.

Dan iya aku berhasil menampar amarahku sendiri.

Dulu, aku selalu berharap kita bisa bertukar tubuh hanya untuk satu hari, agar kamu bisa merasakan bahwa aku mencintaimu. Hanya kamu yang sulit aku jelaskan dalam hidupku. Tidak realistis, tidak masuk akal.

Asal kamu tahu, sesudah aku bertemu dengan mu, setiap momen diisi dengan “kali pertama”.

 Terimakasih sudah hadir.

Aku tidak pernah menyesal, aku senang berpegangan tangan mu.

Karena kamu, aku menjadi seseorang yang bisa tersenyum bahkan saat sendirian.

Terimakasih. Aku bahagia. Aku tak pernah melupakanmu, aku mengingatmu.

Night. 

Menunggu Dalam Diam

 

Menunggu Dalam Diam

 

Entah harus dari mana aku memulai cerita ini

Aku yang masih mencintaimu dalam diam

Menahan semua rindu yang berdatangan

 

Masih adakah dalam ingatanmu,

Tentang aku yang kau ajarkan untuk setia.

 

Ingin rasanya aku bertemu dengan mu

Tapi, menghubungi mu saja aku tak mampu

Lalu, aku harus bagaimana?

Ketika aku tak bisa melakukan apapun

Ketika aku hanya bisa menunggu

 

Pernahkah kau berfikir, bahwa kau tak pernah melakukan kesalahan apapun?

Tanpa kau sadari,

Mengenal tentangmu membuatku tau apa arti perjuangan dan kesetiaan

Membuatku tau bagaimana rasanya menaruh hati yang nyatanya tak memberikan kebahagiaan.

 

~R’sa

Tak Apa

 

Tak Apa

 

Tak apa,

Jika kamu memilih dia daripada aku

Tak apa,

Jika kamu bersama dia, yang menurut mu

Lebih pantas daripada aku

 

Tak apa,

Jika cintaku  kau abaikan

Tak apa,

Jika perjuangan dan pengorbanan ku tak kau hargai

 

Tak apa

Jika luka ini membekas di hati yang paling dalam

Tak apa,

Jika rindu ini selalu menghampiri ku setiap hari

 

Tak apa,

Aku baik baik saja

Meski, aku benci hati ini

Yang sudah kesekian kali disakiti namun tak bosan untuk tetap menunggu.

 

~R’sa

Kamu Pergi ketika aku sedang Berjuang

 

Kamu Pergi ketika aku sedang Berjuang

 

Selamat malam seseorang

Masih ingat aku kah?

Ya, aku yang selalu berjuang dan berkorban demi kamu

 

Aku pernah memiliki seseorang yang aku kira bisa untuk selamanya

Ternyata, itu hanya sementara

Waktu kamu pergi itu aku sedang berjuang sekeras kerasnya demi kita

Hampir semua yang kamu inginkan aku penuhi

Semua yang kamu butuh, aku berikan

Tapi kamu tidak pernah melihat usahaku memenuhi mu

 

Kenapa? Aku salah apa?

Rasanya semua yang aku berikan hanya sia-sia

 

Kamu tidak tau kan?

Aku kehilangan diriku demi menjadi seseorang yang kamu mau

 

Kamu egois, kamu tidak punya rasa

Coba kamu bayangkan usahaku untuk berubah

 

Terimakasih yah, sudah mengajarkan ku bagaimana namanya berjuang tanpa dilihat

 

~R’sa

Kamu yang terlalu Dalam

 

Kamu yang terlalu Dalam

 

Teruntuk kamu , orang yang selalu aku prioritaskan

Aku tau, cerita kita kini sudah berakhir

Kamu yang memilih pergi untuk mencari kebahagiaan yang lain

Dan aku yang masih memilih untuk menunggu

 

Kamu tau, kamu berhasil berada di posisi terdalam dalam hidup aku

Kamu terlalu dalam, sehingga aku masih belum bisa melepasmu begitu saja

Maaf.

Kamu tau, kamu satu satunya alasanku bisa tersenyum

Dan aku tau, kita tidak untuk selamanya

Tapi kamu sudah berhasil untuk menjadi yang pertama

Seseorang yang datang ketika aku sedang tidak baik baik saja

Seseorang yang selalu memberiku pelukan hangat yang menenangkan

Sedalam itu kamu di hidupku

 

Maaf, kalo aku masih belum bisa pergi dari hidup mu

Sekalipun kamu yang pergi,

Tolong beri aku ruang , agar aku tetap bisa disampingmu

Walaupun hanya untuk sekedar mengucapkan selamat tidur setiap malam

Kamu terlalu dalam, dan akan tetap selamanya disana

Karena kamu, aku berhasil tersenyum bahagia

Kuharap kita bisa seperti itu lagi.

Masa dimana aku menjadi yang pertama dihidup mu

Dan kamu menjadi yang utama dalam hidupku

 

Maaf kalau aku egois.

Karena aku tidak bisa mencintai hati selain kamu

 

Jangan pergi

Aku mohon

Aku serius.

Jujur aku tidak bisa mencintai yang lain lagi.

 

 

~R’sa

 

Rumah itu Masih Kamu

 

Rumah itu Kamu

 

Selamat malam kamu,

Kamu yang dulu pernah datang.

Kini, secepat itu yak waktu mengubah kita

Dan waktu pernah sejahat itu menemukan kita

Apa aku salah, kalau aku berharap kamu datang dan menenangkan

 

 

Jujur sampai sekarang aku belum mengerti, dulu kita ini apa?

Kamu yang memelukku terlalu dalam , ketika kamu kehilangan

 

Sekarang, Saat kamu benar benar pergi, aku belum siap untuk mengejar

Pergimu begitu mendadak

 

Kamu terlalu hebat, hadirmu terlalu singkat

Aku rindu, saat aku ditenangkan ketika rapuh

Sehebat itu kamu membuat ku

Sekarang aku sudah akrab dengan rindu

Maaf kalau aku masih berharap

Jujur, aku susah bahkan menutup rapat seseorang untuk masuk kerumahku

Tapi tidak untuk kamu, kamu berhasil singgah dan menetap terlalu dalam

 

 

~R’sa

All About

 

About my Ex

 

Aku tau… melupakan kamu dan kita yang dulu itu sangat sulit..

Padahal, kamu begitu mudah melupakan aku dan kita.

Kita yang dulu pernah ada, kita yang dulu pernah bahagia bersama.

Tapi apa kamu tau?

Yang tersulit itu bukan meninggalkan , tapi membiasakan diri untuk tidak bersama.

Membiasakan diri disaat aku melewati tempat yang dulu pernah ada aku, kamu dan kita.

Kenangan itu masih teringat, tempat dimana dulu pernah kita singgahi

Masa dimana ada aku kamu dan kita

Iya, itu adalah masalalu.

 

Dulu sempat terucap

Temani aku sampai lulus nanti

Sekarang kata kata itu lenyap

Kini waktu telah menjawabnya

Kamu ingat itu?

 

Setidaknya kamu dulu pernah buat aku nyaman, bahagia dan jatuh cinta.

Tapi apa kamu ingat? Tentang janji yang kamu ucapkan malam itu?

Kata kata cinta yang setiap hari kau ucapkan, itu semua basi

Kaya makanan yang didiemin berhari hari.

 

Rasa sakit itu tidak akan pernah kamu tau, rasanya kehilangan orang yang membuat tersenyum untuk pertama kalinya

Aku ingin bahagia.

Tapi apa kamu tau?

Sampai detik inipun aku masih belum juga menemukan hari itu.

Hari dimana aku bisa tertawa kembali seperti dulu

 

Ingat tempat makan itu?

Tempat dimana kita sering kunjungi bersama.

Tempat dimana kamu duduk di depanku.

Tempat dimana kamu membuat aku bahagia

Tapi sekarang, aku duduk menatap kekosongan sendiri

Menatap kehilangan kamu yang dulu ada didepanku.

 

~R’sa

 

Tentang Karma

 

KARMA

 

Bukan sekarang , tapi nanti

Nanti, disaat kau disadarkan oleh waktu atas apa yang telah kau perbuat

Disaat kau di hujani sebuah penyesalan yang amat sangat mendalam

Hanya karena sebuah kehilangan

 

Kau telah kehilangannya , ia yang selalu ada untukmu

Ia yang selalu berjuang untuk mu

Meski sering kau sakiti, ia tetap tulus mencintaimu

Meski kau sibuk mencari yang lain , ia tetap sabar menantimu

Meski kau larut menunggu yang lain, ia tetap bertahan disampingmu

Ia yang rela kau sakiti, karena kau tak pernah peduli

Semua itu akan kau rindukan

 

~R’sa